Soko Bisnis

Dolar Menguat, Rupiah Melemah: Ini Investasi Aman yang Bisa Anda Pilih

Ada beberapa jenis investasi yang bisa menjadi pilihan aman dan minim risiko, meski berada dalam kondisi ekonomi yang dak menentu, seperti fluktuasi mata uang.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
14 April 2025
<p>Ada beberapa jenis investasi yang bisa menjadi pilihan aman dan minim risiko, meski berada dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. (Ist.pexels)</p>

Ada beberapa jenis investasi yang bisa menjadi pilihan aman dan minim risiko, meski berada dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. (Ist.pexels)

SOKOGURU: Di tengah tren pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS, banyak investor yang mulai merasa khawatir tentang masa depan investasi mereka. 

Ketidakpastian pasar global, dampak inflasi, dan fluktuasi mata uang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian dan daya beli masyarakat. 

Namun, ada beberapa jenis investasi yang bisa menjadi pilihan aman dan minim risiko, meski berada dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu.

1. Emas: Perlindungan Nilai di Tengah Krisis Mata Uang 

Emas telah lama dikenal sebagai pelindung nilai dalam kondisi inflasi dan fluktuasi mata uang. 

Ketika nilai rupiah melemah, harga emas cenderung stabil atau bahkan naik, menjadikannya sebagai salah satu pilihan investasi yang aman. 

Baca juga: Harga Emas 13 April 2025 Masih Stagnan, Waktu Tepat untuk Investasi?

Emas juga memberikan keuntungan dalam jangka panjang, mengingat permintaan global yang terus meningkat.

Menurut para ahli ekonomi, berinvestasi dalam bentuk emas, baik itu emas batangan, koin, atau instrumen emas digital, dapat membantu melindungi aset dari dampak negatif melemahnya mata uang domestik. 

Emas juga tidak terpengaruh langsung oleh perubahan nilai tukar, menjadikannya investasi yang tahan banting.

2. Reksa Dana Pasar Uang: Keamanan dan Likuiditas 

Reksa dana pasar uang menjadi pilihan lain bagi investor yang ingin menghindari risiko tinggi. 

Instrumen ini menginvestasikan dananya dalam deposito dan instrumen pasar uang jangka pendek, yang relatif aman.

Baca juga: Cegah Investasi Bodong! DPR Dorong OJK Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat

 Selain itu, reksa dana pasar uang memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga mudah dicairkan dalam waktu singkat jika diperlukan.

Di tengah pelemahan rupiah, investasi di reksa dana pasar uang dapat memberikan stabilitas dan risiko yang lebih rendah dibandingkan saham atau aset yang lebih volatil. 

Reksa dana pasar uang juga menawarkan potensi return yang stabil meskipun tidak sebesarnya instrumen investasi lainnya.

3. Obligasi Negara: Stabilitas di Tengah Ketidakpastian 

Obligasi negara, terutama yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, bisa menjadi investasi yang aman di tengah ketidakpastian nilai tukar. 

Obligasi ini biasanya menawarkan suku bunga yang menarik dan tingkat risiko yang rendah karena dijamin oleh negara. 

Selain itu, obligasi negara sering kali lebih tahan terhadap gejolak pasar dan lebih stabil dalam menghadapi fluktuasi nilai mata uang.

Investasi dalam obligasi juga memberikan pendapatan tetap yang menarik, terutama bagi mereka yang mencari penghasilan pasif. 

Hal ini menjadikan obligasi negara sebagai salah satu pilihan cerdas bagi investor yang mengutamakan stabilitas.

4. Dollar-Denominated Investments: Diversifikasi Portofolio 

Salah satu langkah cerdas dalam menghadapi pelemahan rupiah adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio dalam bentuk investasi dolar AS. 

Berinvestasi dalam instrumen yang terdenominasi dolar, seperti deposito dolar, reksa dana internasional, atau saham global, dapat membantu mengurangi eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah.

Dengan berinvestasi dalam mata uang yang lebih stabil seperti dolar, investor dapat mengurangi potensi kerugian akibat melemahnya rupiah. 

Ini memberikan proteksi ganda—baik dalam bentuk penguatan nilai tukar dolar maupun potensi pertumbuhan dari instrumen yang dipilih.

5. Properti: Investasi Jangka Panjang yang Tahan Krisis 

Investasi properti tetap menjadi pilihan aman meskipun dalam kondisi ekonomi yang sulit. 

Properti, terutama yang terletak di lokasi strategis, terus menunjukkan nilai yang stabil dalam jangka panjang. 

Meskipun harga properti dapat terpengaruh oleh kondisi pasar, namun nilai tanah dan bangunan cenderung meningkat seiring waktu.

Selain itu, properti memberikan peluang untuk pendapatan pasif melalui sewa, yang dapat membantu mengatasi dampak inflasi dan melemahnya mata uang. 

Baca juga: Hati-Hati Emas Palsu! Ini 7 Tips Cerdas Agar Tak Tertipu Saat Membeli Emas

Mengingat bahwa properti adalah investasi yang relatif tidak terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar dalam jangka panjang, banyak investor melihatnya sebagai tempat yang aman untuk menyimpan kekayaan.

Melemahnya rupiah terhadap dolar AS memang menambah tantangan bagi investor domestik, namun dengan memilih instrumen investasi yang tepat, risiko tersebut dapat diminimalkan. 

Emas, reksa dana pasar uang, obligasi negara, investasi dolar, dan properti adalah beberapa pilihan yang dapat memberikan stabilitas dan perlindungan bagi portofolio investasi Anda. 

Selalu lakukan riset dan konsultasi dengan penasihat keuangan untuk memastikan bahwa keputusan investasi Anda sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko Anda. (SG-2)